Menggugat Pancasila (1)

Pada umumnya orang Indonesia akan membela mati-matian Pancasila sebagai ideologinya. Apalagi bagi anda yang berprofesi sebagai anggota TNI/POLRI, sudah pasti termakan doktrin Pancasila itu harga mati, ya kan? Tapi tahukah Anda bahwa Pancasila yang selama ini diagung-agungkan dan digadang-gadang sebagai harga mati karena menjadi bagian dari empat pilar berbangsa dan bernegara tersebut sebenarnya membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam?

Pancasila yang dianggap sebagai ideologi bangsa Indonesia sebenarnya bersumber dari filsafat Barat dan Timur. Seorang tokoh pendiri bangsa Indonesia, M. Yamin, pernah menjelaskan mengenai hal tersebut. Menurut beliau, “Pancasila sebagai hasil penggalian gagasan Bung Karno ini sesuai pula dengan pandangan tinjauan hidup Neo Hegelian”.

Begitu pula dengan pidato Bung Karno ketika di hadapan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam pidatonya Bung Karno mengatakan bahwa inspirasi tentang Pancasila diperoleh dari pemikir-pemikir Sosialis Cina. Dengan demikian, jelaslah bahwa kandungan ajaran Pancasila sebagian besar diambil dari teori filsafat Barat maupun filsafat Timur (sosialis komunis) lalu dimasukkan beberapa ajaran Islam, kemudian jadilah ia sebagai collective ideology(ideologi bersama) bagi bangsa Indonesia. Itulah sebabnya mengapa seorang muslim perlu menganalisis secara mendalam kandungan Pancasila apakah bertentangan atau tidak dengan Islam, agar aqidah umat Islam tidak tercampur baur dan mengakibatkan umat tersesat lalu menjadi musyrik kepada Allah Azza wa Jalla.

Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Berikut ini analisis ilmiah berdasarkan kajian empiris mengenai kandungan nilai-nilai Pancasila yang harus diketahui oleh setiap orang Islam:


#1 Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sekilas memang konsep ini tampak baik, tidak ada masalah dengan pemahaman bahwa Tuhan itu Maha Esa, tetapi konsep ketuhanan dalam Pancasila tidak jelas maknanya, karena ditafsirkan menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam ragam agama dan kepercayaan.

Meskipun ada kata Esa yang umumnya dipahami sebagai satu—padahal bukan itu maknanya, lihat tulisan mengenai Makna Sila Pertama Pancasila—tetapi konsep ketuhanan yang diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya akan menggiring masyarakat pada pemikiran bahwa Tuhan yang boleh diakui itu bukan hanya Allah Ta’ala saja, tetapi Tuhannya orang Kristen, Tuhannya orang Hindu, Tuhannya orang Budha, dan lainnya juga diakui sebagai Tuhan. Jadilah Tuhan manusia Indonesia berkumpul dalam Pancasila sebagai wadah tunggal collective ideology (aqidah bersama). Ditambah lagi doktrin sesat sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia, Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, maka Tuhan yang harus ditaati perintah-Nya di Indonesia juga bertambah, yakni rakyat.

Lalu bagaimana konsep ketuhanan dalam Islam? Samakah dengan konsep yang diajarkan Pancasila?

Penafsiran Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Islam sangat berbeda dengan penafsiran menurut Kristen atau pun agama lainnya.

Allah Ta’ala berfirman:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”. (QS. Al-Baqarah [2] : 255)


“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”. (QS. Al-Ikhlas [112] : 1)

Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 255, misi Islam adalah untuk menegakkan kalimat LA ILAHA ILLA ALLAH, tidak ada Illah kecuali hanya Allah saja. Jadi, konsep dalam Islam hanya ada satu Illah saja, yaitu Allah Azza wa Jalla. Selain Allah tidak ada! Tidak ada Tuhan Yesus, tidak ada Sang Hyang Whidi, tidak ada Tao, tidak ada rakyat, tidak ada Tuhan-Tuhan lainnya, yang ada hanya Allah Azza wa Jalla.

Bagaimana konsep Pancasila dengan Islam tentang Tuhan, sama atau tidak?

Pancasila mengakui adanya tuhan-tuhan selain Allah, sedangkan Islam melarang konsep itu. Dalam Islam, orang yang mengakui adanya Tuhan selain Allah disebut musyrik atau kafir. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”. (QS. Al-Maidah [5]: 73)

Jika berpegang pada ideologi Pancasila, maka bangsa Indonesia akan menganggap bahwa semua agama adalah baik dan benar karena mengajarkan kebajikan. Padahal, hanya agama Islam saja yang paling benar, coba lihat lagi penjelasan pada tulisan Agama Islam yang Paling Benar,Ini Buktinya!.

Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS. Ali Imran [3]: 19)

Dengan demikian jelaslah bahwa konsep ketuhanan dalam Pancasila sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Sila pertama dari Pancasila bertentangan dengan Islam, karena dapat membuat seorang muslim menjadi musyrik kepada Allah dengan menerima gagasan bahwa ada Tuhan-Tuhan selain Allah dan semua agama sama karena sama-sama mengajarkan kebaikan.



http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com