Pada tulisan kali ini kita akan membahas kisah Nabi Ibrahim alaihi salam menurut versi Injil Kristen, dan beberapa konsep lainnya yang saling bertentangan di dalam Injil. Silakan buka Alkitab, lihat IBRANI 11:17 & KEJADIAN 22:2 vs KEJADIAN 16:15-16 & 21:5.
Ibrani 11:17 berbunyi,
"Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal.”
Coba perhatikan, pada ayat tersebut dinyatakan bahwa Ishak adalah anak tunggal Abraham, atau dengan kata lain Abraham hanya memiliki seorang anak yakni Ishak. Hal tersebut diperkuat dengan Kejadian 22:2,
“Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
TETAPI........ pada ayat yang lain, dalam Kejadian 16:15 disebutkan,
"Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael."
(Yang dimaksud dengan Abram di situ adalah Abraham, karena Abram berganti nama menjadi Abraham sebagaimana tertulis dalam Kejadian 17:5,
“Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.”)
Dalam Kejadian 16:16 disebutkan,
"Abram berumur 86 tahun ketika Hagar melahirkan Ismael baginya", dan dalam Kejadian 21:5
"Adapun Abraham berumur 100 tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya".
Jadi, di satu sisi Injil menyatakan bahwa Abraham cuma punya satu orang anak yakni Ishak, TETAPI di sisi lain Injil menyatakan Abraham memiliki dua orang anak yakni Ismael (kakak) dan Ishak (adik). Yang mana yang benar? Satu anak atau dua anak?
Sekarang kita beralih ke hal lain. Tentang hukum, halal dan haram. Silahkan lihat ULANGAN 14:8 & IMAMAT 11:7 & YESAYA 65:4
vs
MARKUS 7:19
vs
MATIUS 5:17.
Dalam Ulangan 14:8 disebutkan,
“Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tak boleh dimakan, bangkainya tak boleh disentuh.”
Jadi, Yesus mengajarkan bahwa makan daging babi hukumnya haram. Hal itu diperkuat dalam Imamat 11:7,
“Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak.”
Dan dijelaskan juga dalam Yesaya 65:4,
“yang duduk di kuburan-kuburan dan bermalam di dalam gua-gua; yang memakan daging babi dan kuah daging najis ada dalam kuali mereka”.
TETAPI...... dalam Markus 7:19 disebutkan,
“karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.”
Ini adalah hal yang sangat aneh, masa’ di satu sisi Yesus mengajarkan bahwa daging babi itu haram sedangkan di ayat lain disebutkan bahwa semua makanan itu halal. Padahal Yesus diutus Allah bukan untuk membuat hukum baru, tetapi untuk melengkapi hukum yang telah ditetapkan dalam kitab sebelumnya yakni Taurat sebagaimana dijelaskan dalam Matius 5:17,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Jadi, Injil Kristen mengandung pertentangan hukum yang sangat nyata.
Berikutnya, tentang silsilah Yesus. Silakan buka MATIUS 1:1-17 vs LUKAS 3:23-38.
Dalam Matius 1:1-17, silsilah Yesus TERTULIS:
"Yesus adalah anak Yusuf anak Yakub anak Matan anak Eleazar anak Eliud anak Akhim anak Zadok anak Azor anak Elyakim anak Abihud anak Zerubabel anak Sealtiel...",
TETAPI dalam Lukas 3:23-38 disebutkan,
"Yesus adalah anak Yusuf anak Eli anak Matat anak Lewi anak Malhi anak Yanai anak Yusuf anak Matica anak Amos anak Nahum anak Hesli anak Nagai...".
Lha, hampir semuanya berbeda nama orang. Lalu yang benar yang mana?
Masih adakah lagi ayat-ayat dalam Alkitab Kristen yang kontradiktif atau saling bertentangan?
Masih banyak, kita lanjutkan pada tulisan berikutnya.