Saat 4 Hal ini Terjadi, Islam Akan Jadi Penguasa dunia
Saat 4 Hal ini Terjadi, Islam Akan Jadi Penguasa dunia - Melihat kembali Islam di masa lalu memang sangat membanggakan. Dulu kepercayaan ini begitu berjaya di seantero Bumi. Bahkan pengaruhnya menyebar sampai Eropa hingga Amerika. Tidak cuma soal daerah, Islam jua jadi sentra peradaban di masa kejayaannya. Berbagai ilmuwan Muslim yang namanya tersohor di berbagai bidang keilmuwan. Mulai berasal Ibnu Sina yg bukunya dijadikan rujukan kedokteran selama beberapa abad, sampai Al Khawarizmi yang temuannya jadi baku ilmu matematika hingga kini .
Pernah begitu membanggakan, begitu penuh kejayaan, sekarang Islam seperti berada pada masa terburuknya. Mulai yg diklaim ajaran teroris sampai poly yang menghinanya seperti Charlie Hebdo dan kasus-perkara serupa lainnya. Belum lagi perkara konfrontasi di Timur Tengah hingga Israel yg tak henti-hentinya berbuat zalim kepada saudara Palestina kita, kian membentuk agama ini terpuruk.
Rindu masa dimana Islam kembali berjaya, tidak lagi dilihat sebelah mata, dan jadi rujukan keilmuwan global. Hal seperti ini pun sangat mustahil Jika kita masih saja mirip ini. Tetapi mampu saja kita membalikkan Islam ke zaman kejayaannya seperti dulu. Tetapi untuk itu, 4 hal ini wajib bisa kita lakukan.
1. Sholat lima waktu seperti Sholat Jumat
ada sebuah ungkapan yang mengatakan “musuh Islam akan ketar-ketir saat Muslimin memenuhi masjid-masjid mereka saat sholat fardhu mirip sholat Jumat.” sebab yang terjadi tidaklah demikian, maka kita pun tetap tak jumawa. Sebenarnya ungkapan tadi tidak hanya diartikan mentah-mentah saja. Namun ada makna yang sangat dalam pada baliknya. Ketika bisa sholat fardu mirip sholat jumat, kita selangkah menuju kejayaan
Memenuhi masjid mirip sholat jumat, berarti umat telah mengerti akan begitu fundamentalnya sholat yg mampu diartikan menjadi kewajiban. Sholat sendiri memang wajib dilakukan di masjid secara berjamaah kecuali bagi para wanitanya yg hanya disunnahkan. Berjamaah berbondong-bondong mendirikan kewajiban akan berimbas kepada kuatnya persatuan antar Muslim. Saat hati telah menyatu, halangan apa pun akan diterjang. Hal inilah yg ditakutkan pihak pembenci Islam. Sayangnya, kenyataannya memang masih hanya sholat jumat saja masjid ramai.
2. Setiap Orang Kaya tidak Pelit serta tak Berat Mengeluarkan Zakat
Zaman Muslim dulu, mereka benar-benar total di pada Islam. Alhasil agama ini pun bertumbuh menjadi sebanyak kini . Totalitas mereka tidak hanya wacana menegakkan syariah saja, tapi jua ihwal perilaku kewajiban dan kebaikan yang selalu dilakukan. Termasuk galat satunya adalah melakukan zakat dan sedekah. Dulu, umat Muslim sadar diri buat selalu membantu yg miskin. Alhasil, tingkat hidup rakyat Islam dulu tinggi.
Ketika masing-masing dari umat Islam telah tidak ada yg miskin, saat itu kita juga akan segera berjaya kini , silakan hitung umat Muslim yg sangat miskin bahkan makan saja tidak sanggup. Sangat banyak, apalagi di negara-negara yg krisis perseteruan dan juga tinggal pada daerah yang tidak aman. Sekarang kita tengok umat Muslim yang kaya. Jumlahnya ternyata jua sangat banyak. Saat si kaya ini peduli dengan menyampaikan zakatnya, kemudian juga mau menyedekahkan sebagian hartanya buat yang lain, mungkin tidak seorang Muslim pun yang terlantar hidupnya. Tidak ada lagi yang miskin, Muslim pun akan jauh lebih bertenaga.
3. Muslim Punya Pemimpin yang Takut pada yang kuasa serta tidak Cinta dunia
Suatu waktu seseorang tamu datang ke Madinah buat mencari Khalifah Umar Bin Khattab. Setibanya pada sudut kota, si tamu ini pun bertanya kepada seseorang pria paruh baya yang tengah berbaring pada sebuah pelepah kurma. “bisa tunjukkan aku di mana istana Khalifah? Saya ingin bertemu beliau.” laki-laki paruh baya itu pun menjabat tangan oleh tamu dan berkata, “aku Khalifah Umar.” Hal ini pun membentuk sang tamu kaget bukan kepalang.
Sosok pemimpin mirip ini akan membawa Islam pulang pada kejayaannya Beginilah potret pemimpin yang seharusnya. Sahih-benar sederhana hingga dalam tindak tanduknya sehari-hari. Ketika menjadi Khalifah, Umar Bin Khattab pula sangat bertanggung jawab. Bahkan ketika terdapat seorang rakyatnya yg kelaparan, beliau sendiri yang memanggul karung gandumnya. Menggunakan pemimpin seperti ini, Islam benar-benar meraih kejayaannya kala itu. Ingin Islam balik seperti dulu, syarat ini jua harus dipenuhi.
4. Tak Terpecah menjadi Golongan-Golongan
Islam terpecah sebagai golongan sebenarnya bukan hal yang terlalu mengejutkan. Pasalnya Nabi sendiri pernah bersabda Bila pada akhir zaman nanti agama ini akan terpecah sebagai poly golongan. Hanya satu yg pada akhirnya akan mendapatkan rahmat Allah. Mereka merupakan yang berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunnah. Hari ini, apa yg disabdakan Nabi mulai terjadi.
Islam pernah menguasai sepertiga Bumi, hal tadi Karena tidak terpecah menjadi golongan-golongan
Mulai muncul golongan-golongan pada tubuh Islam sendiri. Bahkan tidak cuma itu, kadang jua saling mengkafirkan satu sama lain sedangkan kesesatannya sendiri tidak digubrisnya. Dengan pecahnya Islam menjadi golongan mirip ini, tentu saja akan membuat umat galau harus masuk pada golongan yg mana. Belum lagi propaganda-propaganda yg dilakukan pihak pembenci Islam juga turut memecah agama ini.
Dilema khilafiyah mirip menggunakan qunut ketika sholat subuh atau tidak, bukanlah sebagai hal yang wajib diperdebatkan sampai akhirnya pecah golongan. Tiap orang punya mazhabnya masing-masing serta wajib dihormati. Tidak selaras halnya Bila masalahnya adalah mendasar. Sebenarnya Nabi sendiri telah menyampaikan kita pegangan yakni Al Qur’an dan Sunnah, maka ini yg kita ikuti hingga ajal menjemput.
Jika semua ini mampu dilakukan, maka sekali lagi kejayaan Islam akan mampu terulang. Sayangnya, kita terlalu berat melangkahkan kaki ke masjid buat sholat berjamaah, tidak paham akan arti berbagi, sampai tidak berani menentukan pemimpin yang mampu diikuti. Bila terus mirip ini, maka jangan bermimpi kepercayaan Islam mampu pulang berjaya. Pada intinya semua pulang pada kita sendiri bagaimana membawa dan menjalankan kepercayaan ini menggunakan baik.