Tatkala suara azan berkumandang di senja hari
Engkau sibuk bercengkerama dengan si kepala api
Saat makmum sholat berjamaah memakai parfum yang wangi
Tak sedikit pun engkau peduli dengan mulutmu yang lebih busuk dari bau terasi
Ketika si mukmin meminta perlindungan kepada Illahi
lalu melangkah dengan kaki kiri
Engkau malah khusyuk menikmati godaan si sembilan senti
sembari nongkrong bersama setan perempuan dan setan laki-laki
Ketika si fakir berharap sedikit rezeki
Malah engkau alihkan lagi-lagi untuk si kepala api
Manakala si miskin menahan lapar dahaga di siang hari
Engkau malah di sisinya dengan asap ngebul berkali-kali
Tatkala si pesakitan terbaring lunglai di ruang sunyi
Hatimu tak juga luluh untuk berpaling dari tembakau mini
Laa ilaaha illa allah
Tidak ada sesembahan selain Allah ya akhi
Ingkari dulu si thogut sembilan senti berkepala api
Barulah hadir tauhid hakiki di dalam hati
#rokokadalahsetan
Engkau sibuk bercengkerama dengan si kepala api
Saat makmum sholat berjamaah memakai parfum yang wangi
Tak sedikit pun engkau peduli dengan mulutmu yang lebih busuk dari bau terasi
Ketika si mukmin meminta perlindungan kepada Illahi
lalu melangkah dengan kaki kiri
Engkau malah khusyuk menikmati godaan si sembilan senti
sembari nongkrong bersama setan perempuan dan setan laki-laki
Ketika si fakir berharap sedikit rezeki
Malah engkau alihkan lagi-lagi untuk si kepala api
Manakala si miskin menahan lapar dahaga di siang hari
Engkau malah di sisinya dengan asap ngebul berkali-kali
Tatkala si pesakitan terbaring lunglai di ruang sunyi
Hatimu tak juga luluh untuk berpaling dari tembakau mini
Laa ilaaha illa allah
Tidak ada sesembahan selain Allah ya akhi
Ingkari dulu si thogut sembilan senti berkepala api
Barulah hadir tauhid hakiki di dalam hati
#rokokadalahsetan